Nama Jakarta

19/11/2013 10:21

Anda yang tinggal atau pernah mengunjungi Jakarta, mungkin sudah tahu beberapa sebutan untuk ibukota Negara Republik Indonesia ini. Nah kalau belum, berikut beberapa sebutan atau julukan yang diberikan kepada Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ini. Hotel di Jakarta juga saat ini semakin banyak jumlahnya.  

 

Jakarta merupakan salah satu kota besar, bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia. Di dalamnya penuh kesibukan atau aktivitas warganya dengan perpaduan bangunan tinggi yang serupa dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Mulai dari pusat perbelanjaan, perkantoran, maupun hotel Jakarta. Sebut saja New York di Amerika Serikat yang juga biasa dijuluki dengan The Big Apple. Jakarta pun seakan tak mau kalah. Dunia internasional menyebut Jakarta dengan sebutan The Big Durian atau J-Town. Hal ini lantaran kesibukan dan aktivitas yang terjadi di Jakarta dianggap sebanding dengan kota di Negara adikuasa tersebut. Selain itu saat ini hotel murah Jakarta juga semakin banyak bermunculan.

 

Selain itu, Jakarta juga sempat bernama Sunda Kalapa. Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa. Lokasinya di muara Sungai Ciliwung. Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, wangi-wangian, kuda, anggur, untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.

 

Masih berhubungan dengan Sunda Kalapa, tahun 1526 Pelabuhan Sunda Kalapa diserang oleh tentara Demak, yang dipimpin oleh Fatahillah. Seorang panglima perang asal Gujarat, India, dan jatuh pada 22 Juni 1527. Setelah berhasil direbut, namanya pun diganti menjadi Jayakarta. Setelah Fatahillah berhasil mengalahkan dan mengislamkan Banten, Jayakarta berada di bawah kekuasaan Banten, yang kini menjadi kesultanan. Sejak itu, Jayakarta dihuni orang Banten yang terdiri dari orang yang berasal dari Demak dan Cirebon, sampai Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta pada 1619. Semua penduduk ini mengundurkan diri ke daerah kesultanan Banten, saat Batavia menggantikan Jayakarta.

 

Julukan atau nama lainnya dari Jakarta yang cukup terkenal adalah Batavia. Kalau Anda pernah memperhatikan nomor kendaraan bermotor khusus daerah DKI Jakarta diawali dengan huruf “B”, hal ini dikarenakan kala itu Jakarta bernama Batavia. Pengambilan kode huruf itu pun mengambil inisial dari nama kota ini.  Nama Batavia berasal dari suku Batavia, sebuah suku Jermanik yang bermukim di tepi Sungai Rhein. Bangsa Belanda dan sebagian bangsa Jerman adalah keturunan dari suku ini. Batavia juga merupakan nama sebuah kapal layar tiang tinggi yang cukup besar buatan Belanda (VOC), dibuat pada 29 Oktober 1628. Kapal tersebut akhirnya kandas di pesisir Beacon Island, Australia Barat. Dan seluruh awaknya yang berjumlah 268 orang berlayar dengan perahu sekoci darurat menuju kota Batavia ini. Nama Batavia kini juga diabadikan menjadi sebuah nama hotel di Jakarta yaitu Batavia Hotel. 

 

sumber GoIndonesia.com

Contact